Antero Bagus Three atau yang
dikenal dengan AB Three
adalah kelompok vokal yang digawangi tiga perempuan muda berusia belasan tahun.
Pada saat dibentuk, Widi (16
tahun), Nola (17 tahun)
dan Lusy (18 tahun)
adalah jebolan kontes menyanyi tingkat Asia : Asia Bagus.
Sebelum
digabung menjadi Trio, ketiganya sempat jalan sendiri-sendiri. Nola merilis
album solo berjudul Hanya Dirimu,
Widi merilis single Mama (lagu lawas yang pernah
dipopulerkan Eddy
Silitonga pada tahun 70′an), sementara Lusy berduet dengan Edo Kondologit (yang juga
jebolah Asia Bagus). Adalah Chris
Pattikawa yang menyatukan ketiga cewek bersuara merdu ini
menjadi satu trio yang sangat tangguh. Seperti pernyataan Lusy bahwa mereka
bisa menjadi sangat solid karena mereka bertiga, kalau jalan sendiri-sendiri
belum tentu bisa sukses. Ini terbukti dengan proyek solo mereka sebelumnya
tidak terlalu terdengar gaungnya.
Kemampuan
menyanyi dan aksi panggung trio belia ini mulai diasah dipanggung Bagus & Bagus TVRI yang
tayang setiap bulan. Dan pentas TVRI ini juga yang akhirnya berhasil melejitkan
nama Denada, Eka Deli
dan AB Three ke percaturan musik Indonesia.
AB Three
adalah kelompok vokal yang tergolong unik. Tanpa pernah sebelumnya merilis
album, nama mereka sudah cukup dikenal publik pecinta musik Indonesia. Pasalnya
mereka adalah langganan juara festival menyanyi tingkat internasional dari Asia
sampai Eropa. Secara komposisi vokal, AB Three memang sangat mumpuni .
Ketiganya masing-masing memiliki warna vokal yang berbeda dan menjadi harmoni
yang indah ketika dipadukan. Selain suara yang merdu, mereka juga memiliki aksi
panggung yang cukup menarik. Hampir tidak ada atau jarang ditemukan sebelumnya
kelompok vokal Indonesia yang mampu menyanyi sambil menari lincah diatas
panggung. Meski kadang tarian AB Three terlihat rumit bahkan harus meloncat dan
jingkrak-jingkrak, vokalnya tetap stabil.
Dalam hal
koreografi, AB Three senderung memiliki ciri khas dengan memadukan unsur
tradisional Indonesia yang dipengaruhi oleh gerakan tari daerah dengan tarian
modern. Saat menyanyikan lagu We Are One
misalnya AB Three mengkombinasikan Salsa
dengan tari dari daerah Papua dan Betawi. Jika anda terkagum-kagum melihat Beyonce mampu bernyanyi
sambil menari dengan baik dengan memakai sepatu bertumit tinggi, percayalah AB
Three sudah mampu melakukannya lebih dulu. Adalah Willy Puah yang sangat
berjasa memoles koreografi dan aksi panggung AB Three sehingga ketika dipadu
dengan harmonisasi vokal yang indah menjadi satu kesatuan yang solid diatas
panggung.
Sebelum
merilis album pertama, AB Three terlebih dahulu merilis album kompilasi bersama
Najib Ali
(persenter pria asal Singapura yang jago nge-rap).
Pada album ini AB Three menyumbang tiga lagu antara lain Biar (ciptaan Johandy Yahya), Indahnya Cinta (ciptaan Yovie Widianto) dan Surat Undangan (lagu lawas
ciptaan Titik Puspa).
Sementara single andalan adalah duet AB Three dengan Najob Ali pada lagu Nina Poni. Lewat album ini
juga AB Three mulai mencuri perhatian industri musik Indonesia.
Tak heran
saat merilis album pertama Cintailah
Aku (1995), AB Three langsung mendapat sambutan hangat karena
materi albumnya memang sudah cukup dikenal masyarakat dimana lagu-lagu dalam
album tersebut adalah lagu yang sering mereka bawakan saat mengikuti festival
internasional. Misalnya : Get Into The
Heat (yang dulunya adalah lagu milik Atiek CB dengan judul Terserah Boy), Dream Of My Heart, We Are One dan Tak Kan Berhenti.
Prestasi AB
Three di festival internasional antara lain : Juara 2 Golden Stag International Festival di Rumania 1994
(membawakan lagu Get Into The
Heat), Grand Proze
Maxfest International di Macedonia (membawakan lagu Dream Of My Heart), Juara 1 Azia Dauyzy Voice of Asia 1997
(membawakan lagu Tak Kan
Berhenti), Juara 3
Midnight Sun Song Festival di Finlandia 1995 (membawakan lagu I Want You - versi bahasa
Inggris dari lagu Tak Kan Berhenti), Grand Prize
Indonesia International Song Festival 1995 (membawakan lagu We Are One) dan Distant Accrod Award 1997
(membawakan lagu Suaramu).
Popularitas
yang menjulang tak pelak membuat AB Three didaulat menjadi bintang iklan. Tak
tanggung-tanggung, produsen iklan yang tertaik dengan profil AB Three adalah
kelas kakap seperti : sabun kecantikan Lux,
coklat Delfi, restoran Fast Food California Fried Chicken, jam
tangan Casio - Baby G, dll.
AB Three
juga tergolong kelompok vokal yang lintas usia. Mereka bisa meraih penggemar
dari rentang usia ABG sampai dewasa. Nola, Widi dan Lusy adalah penyanyi yang fashionable serta pintar menempatkan
diri. Di hadapan penonton remaja, mereka tampil sangat lincah dan atraktif
dengan kostum warna-warni cerah dengan busana cenderung seragam.
Sementara ketika tampil di hadapan penonton dewasa, mereka tampak sangat anggun
dengan gaun panjang feminin yang tetap tak menghalangi gerakan lincah mereka.
Sadar punya
kwalitas dan penampilan yang diatas rata-rata, AB Three juga sempat
diproyeksikan untuk go
international. Sayangnya, setelah merilis album Nyanyian Cintamu (1999)
terdengar kabar mengejutkan bahwa Lusy keluar dari AB Three. Keluarnya Lusy
(yang notabene personil AB Three yang fasih berbahasa Inggris dan sering menjadi
juru bicara AB Three) membuat rencana go
internasional tertunda.
Lusy
kemudian mencoba bersolo karir sementara AB Three berusaha bertahan untuk tetap
eksis dengan memasukkan Chintya
Lamusu untuk menggantikan Lusy. Tetapi ternyata AB Three dengan
formasi Widi, Nola dan Lusy adalah satu kesatuan. AB Three tanpa Lusy seperti
kehilangan kekuatannya. Sementara Lusy tanpa AB Three seperti kehilangan arah.
Terbukti album AB Three (yang kemudian ganti nama menjadi Be3) tanpa Lusy : Auraku dan Selamat Datang Cinta kurang
mendapat sambutan sesukses tiga album AB Three terdahulu. Demikian juga album
solo Lusy : Selamanya Padamu
dan Dua Warna yang
kurang mampu mendulang sukses sebesar saat dia masih bergabung di AB Three.
Perpecahan
di antara personil AB Three ini cukup disayangkan mengingat AB Three adalah
satu-satunya kelompok vokal Indonesia yang mampu mengharumkan nama Indonesia
lewat festival internasional serta sekaligus sukses secara komersial dalam
penjualan album dan popularitas.

