Turnamen Grand Slam US Open 2013 partai Final menyisakan dua peringkat terbaik dunia
dimasing-masing Tunggal Putra & Tunggal Putri : Rafael Nadal (2/Spanyol) VS Novak
Djokovic (1/Serbia) & Victoria
Azarenka (2/Belarusia) VS Serena
Williams (1/Amerika Serikat). Khusus untuk Tunggal Putri partai final ini
adalah seperti pengulangan partai final tahun lalu dimana Serena juga bertemu
Azarenka setelah sebelumnya Azarenka mengalahkan Samantha Stosur sang
juara bertahan lewat pertarungan tiga set yang ketat di babak Perempat Final.
Stosur adalah petenis putri Australia yang sukses mengandaskan Serena dua set
langsung pada partai Final US Open tahun sebelumnya.
“Bertanding melawan Serena selalu
memberi energi baru buat saya karena saya akan otomatis meningkatkankan level
permainan dan kemampuan saya agar bisa menyamai level permainan Serena”, kata Azarenka saat ditanya mengenai rekor
pertemuannya dengan Serena dilapangan tenis dimana saat ini Serena masih
memegang rekor kemenangan atas Azarenka 12-3. Namun pertemuan terakhir mereka
di Final turnamen Cincinnati
membukukan kemenangan Azarenka lewat pertandingan tiga set.
Game pertama pada set pertama berlangsung relatif cepat.
Serena berhasil break serve lewat
beberapa winner dan unforced error dari Azarenka. Masuk ke
game kedua, giliran Azarenka yang sejak awal pertandingan terlihat sangat
bersemangat dan penuh percaya diri break
serve setelah berhasil beberapa kali memaksakan error dari pihak Serena.
Game ketiga, Serena banyak melakukan kesalahan sehingga Azarenka memimpin score
2-1. Susul menyusul score terjadi
hingga game ke sembilan dimana
Azarenka tetap memimpin 5-4. Setelah menyemakan score menjadi 5-5, Serena
seperti terbangun dari tidurnya, langsung tampil garang dengan backhand-backhand mengagumkan merebut
dua gim langsung dan merebut set pertama dengan 7-5.
Dominasi Williams berlanjut di set kedua. Berhasil break serve dan hold
serve lewat beberapa aces dan winner, dia langsung unggul memimpin
2-0. Sadar tidak mungkin mengungguli Serena adu power, Azarenka mulai mengganti strategi dengan mengkonversi
beberapa pengembalian bola menjadi drop
shot yang terbukti efektif menghasilkan poin karena hampir semua drop shot Azarenka menghasilkan poin.
Lewat tembakan ace ke enam, Serena
tetap menjaga konsistensi score-nya
yang masih tetap memimpin 3-1. Azarenka yang sempat menjadi posisi yang menekan
Serena sejak mengawali babak pertama berganti menjadi pihak yang tertekan.
Beberapa unforced error dan dua double fault konsekutif membuat rentang
perolehan score-nya semakin jauh dari
Serena 1-4.
Tidak peduli dengan score yang tertinggal jauh, Azarenka tetap berjuang
poin demi poin dengan kobar semangat yang terus menyala sehingga mampu merebut
dua game berikutnya sehingga mulai mendekati perolehan score Serena menjadi 3-4. Serena juga tidak mau kalah semangat,
beberapa bola-bola sulit yang dilancarkan Azarenka membombardir daerah
pertahanan Serena berhasil diatasi dengan defense yang mengagumkan yang pada
akhirnya justru menjadi pengembalian bola yang sulit dijangkau Azarenka.
Selanjutnya masing-masing pemain berhasil mempertahankan serve masing-masing
dengan score 5-4 untuk keunggulan Serena. Saat serve for the championship, serena seperti terkesan terburu-buru
ingin segera mengakhiri pertandingan yang justru menjadi backfire untuk dirinya dimana beberapa pengembalian bola yang
sebenarnya bukan bola sulit dikembalikan Serena dengan pukulan yang terlalu
jauh diluar garis sehingga Azarenka berhasil menyamakan score 5-5.
Saat serve for the championship
yang kedua kalinya, serena lagi-lagi gagal menutup set kedua dengan kemenangan.
Dia bahkan melakukan dua double fault
yang memberi keuntungan untuk Azarenka menyamakan score 6-6 sehingga pemenang
kedua terpaksa ditentukan lewat babak tie
break. Perolehan angka pada babak tie break juga tidak kalah menegangkan,
dimana Azarenka berhasil memenangkan babak ini lewat score 7-5 sehingga otomatis mengamankan set kedua dengan score 7-6.
Meskipun terlihat begitu kecewa dengan hasil di set kedua dimana Serena
gagal menyelamatkan dua championship point, Serena tampil lebih tenang
di set ketiga. Tak ada lagi teriakan emosional saat meraih angka atau jeritan
frustasi saat melakukan kesalahan, poin demi poin ditanggapi dengan kalem.
Hasilnya, Serena segera melaju kencang dengan score 5-1. Dilain pihak Azarenka
malah seperti kehilangan momentum setelah sebelumnya tampil cukup gemilang dan
meyakinkan di set pertama dan kedua. Serena Williams akhirnya berhasil
mengeksekusi championship point yang ke empat (setelah yang championship
point yang ketiga lagi-lagi digagalkan Azarenka) dengan score telak 6-1.
Serena bahkan tak kuasa menahan diri untuk melonjak-lonjak kegirangan untuk
mengekspresikan kelegaannya setelah memastikan gelar juaranya tetap aman dalam
genggamannya dengan total score tiga set 7-5 6-7 & 6-1
Terlihat menangis kecewa karena kembali gagal merebut title juara Amerika Terbuka, Azarenka memeluk
Serena saat saling bersalaman.
Turnamen yang juga disaksikan oleh Bill Clinton, Gladys Knight, Eva
Longoria, Ricky Martin, Hugh Jackman dan Sarah Jessica Parker ini
memang benar-benar merupakan pertemuan dua petenis putri terbaik dunia. Skill
dan level pertandingan kelas dunia ditunjukkan oleh kedua pemain. Serena
masih menjadi petenis putri yang tangguh diusia yang sudah tidak muda lagi
karena bulan ini Serena akan berulang tahun yang ke 32 tahun, namun ketangguhan
Azarenka jelas berhasil membuat Serena tidak mudah untuk mempertahankan gelar
juaranya ini.

